STRUKTUR GEDUNG
Struktur Atas
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur
gedung yang berada di atas muka tanah. Struktur atas ini terdiri atas kolom,
pelat, balok dan dinding geser, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat
penting.
· Pengertian struktur dan konstruksi dibedakan dari
kondisi dan pelaksanaannya, yang semula diasumsikan sulit. Dibedakan dari dua
pengertian antara struktur dan konstruksi, sebab secara umum diartikan suatu
bentuk atau susunan atau rangkaian dari kegiatan pembangunan dengan
memperhatikan dari sisi kekuatan maupun kestabilannya atau sisi kekakuan dari
suatu konstruksi.
· Penggunaan bahan dan utilitas, perlu diperhatikan
kwalitas bahan yang akan digunakan dalam membangun suatu gedung begitu pula
mengenai utilitas perlu memperhatikan kepada perlengkapan pada saat membangun,
sehingga bahan perlengkap ini punya fungsi dan bermanfaat pada saat suatu
gedung akan dipakai atau digunakan.
· Kegiatan pada pekerjaan pendahuluan mencangkup
perataan tanah, pengukuran site (uitzet),
penempatan pompa kerja sampai ke pekerjaan pembuatan direksi-keet dan
bedeng – bedeng kerja serta pagar pengamanan.
Gambaran penyaluran gaya yang bekerja
pada suatu konstruksi kuda – kuda:
Jika konstruksi kuda – kuda seperti
diatas, akibat gaya vertical dari bubungan akan timbul reaksi pada tumpuan
berupa reaksi vertical dan reaksi horizontal.
P =Gaya horizontal
RH =Reaksi horizontal
RV =reaksi vertical
Pada konstruksi kuda – kuda disini
terbentuk dari tiga sisi yang saling berhubungan satu sama lain berupa titik
–titik simpul, yang kestabilan konstruksi disini terlihat lebih kaku dan kuat.
Batang AB =sebagai balok tarik (+)
Batang AC dan Batang BC =balok tekan (-)
Dalam perencanaan untuk bangunan gedung,
ada beberapa komponen yang harus mendapatkan perhatian, dan susunan atau
konstruksi tersebut mencangkup sebagai berikut;
- Pondasi
- Rangka
bangunan
- Rangka
atap
- Penutup
atap
- Plafon
hanger
· Pada konstruksi bangunan gedung harus ada kegiatan
pembuatan pondasi sebagai bagian dari konstruksi bangunan gedung yang berfungsi
sebagai pemikul atau menahan beban bangunan dan beban – beban lainnya, pada
kondisi disini jenis pondasi dan kedalaman pondasi tergantung perhitungan beban
konstruksi yang harus dipikul.
Pondasi atau pandemen direncanakan
dengan memperhatikan beban bangunan yang menyeluruh dan juga memperhatikan
kondisi tanahnya, jika bangunan bertingkat harus melalui penyelidikan tanah
yang teliti atau disebut Soil investigation nanti hasilnya disebut hasil
sondir, pekerjaan pondasi merupakan kegiatan pekerjaan sub struktur, yang harus
mendapatksn perhatian utama karena sebagai konstruksi memikul beban konstruksi
bangunan gedung.
· Rangka bangunan merupakan bagian dari konstruksi
bangunan berupa dinding pasangan batu bata, kolom (tiang), penyekat
(partition), dalam rangka bangunan disini konstruksi kolom merupakan konstruksi
penyaluran gaya – gaya yang bekerja dari atas seperti dari berat konstruksi
kuda – kuda, penutup atap, plafon dan sampai ke dinding pasangan batanya
termasuk berat lantai.
Penyaluran beban/ gaya tersebut
ditampung oleh balok – balok portal dan kemudian penyaluran beban dari atas
lewat kolom – kolom konstruksi yang sudah direncanakan dan kolom konstruksi
harus dihitung dengan teliti dengan menempatkan dengan jarak – jarak tertentu.
· Rangka Atap, bagian konsrtuksi suatu bangunan
sebagai pelindung kepada penghuninya dari; terik matahari, hujan, atau suara
yang frekuensinya besar.
Konstruksi kuda – kuda direncanakan agar
kestabilan kuda – kuda betul – betul kuat dan dapat menahan penutup atap, beban
hidup ataupun beban angin sampai ke beban akibat gempa yang mungkin dapat
terjadi setiap saat.
Konstruksi kuda – kuda yang
perletakannya duduk pada ringbalk dan yang terpenting posisi kuda – kuda duduk
pada posisi kolom konstruksi yang sudah diatur jaraknya.
Konstruksi dari penutup atap, rangka
kuda – kuda sampai kepada rangka bangunan dapat disebut sebagai upper
struktur.
· Penutup atap adalah bagian atas dari atap dapat
berupa genting atau bahan penutup lain contoh asbes gelombang, seng gelombang
atau kemungkinan jika beton disebut dak beton. Tentunya perlu diperhatikan
kemiringannya dan diberi water proofing agar tidak terjadi rembesan air dari
atas.
· Plafon hanger merupakan rangka plafon yang diatur
jaraknya dan disesuaikan dengan bahan plafon yang akan digunakan, apakah bahan
eternity, bahan tripleks atau bahan gypsum.
Plafon yang merupakan bagian dari
interior dibuat agar ada kenyamanan bagi si penghuninya, hal lain perlu
memperhatikan penempatan titik – titik lampu atau armature sehingga nyaman,
indah dan artistic ruangan yang akan dibangun.
Rangka plafon berfungsi juga sebagai
penempatan penarikan kabel – kabel instalasi listirk untuk pengaturan titik –
titik lampu pada ruang – ruang sesuai pengaturan dari denah bangunannnya.
Biasanya rangka – rangk plafon diberi perkuatan dengan penggantung dari kaso
5/7 pada tempat – tempat tertentu yang dihubungkan kepada konstruksi kuda –
kuda yang ada diatasnya, dapat dipakukan kepada balok tariknya, penyokong atau
bisa pada balok temboknya, jadi terbentuk bidang plafon yang rata sesuai
rencana yang kita inginkan.
Menurut ukuran standar kertas gambar
sesuai dengan standar internasional (ISO) adalah sebagai berikut:
Simbol
|
Ukuran dalam mm
|
Garis tepi
|
Perbandingan ukuran
|
A0
|
1189 x 841
|
10
|
|
A1
|
841 x 594
|
10
|
½ x A0
|
A2
|
594 x 420
|
10
|
½ x A1
|
A3
|
420 x 297
|
5
|
½ x A2
|
A4
|
297 x 210
|
5
|
½ x A3
|
Pokok Bahasan:
A. Pengertian
dan logika pondasi
B. Pekerjaan
pra –pondasi yaitu kegiatan pekerjaan pembuatan bouwplank (papan piket) dan
patok peil lantai.
C. Jenis,
bahan dan criteria pemilihan pondasi.
D. Gambar
denah dan detail pondasi.
· Pengertian pondasi merupakan
konsrtuksi bagian bangunan yang berada dibawah muka tanah (MT) dan berfyngsi
sebagai penahan beban bangunan atau sebagai pemikul dari beban konstruksi
bangunan diatasnya.
· Logika pondasi memberikan
suatu bentuk kosntruksi yang harus dapat menahan beban konstruksi bangunan
diatasnya, logika pondasi mengambil gambaran dari tumbuh – tumbuhan yang dapat
berdiri tegak berikut batang, lalu cabang sampai kepada ranting – rantingnya
dan dilengkapi dengan daun – daunnya,
bunga – bunga dan sampai kepada proses pembentukan buah – buahnya, jadi
tumbuhan dapat berdiri karena adanya akar yang
menjalar dibawah muka tanah, seperti contoh akar serabut yang begitu
banyak akarnya dan merambat ke dalam tanah, membuat kokoh dan kuatnya suatu
tumbuhan yang berdiri.
· Pekerjaan pra pondasi:
- Sebelum
melakukan penggalian tanah pondasi umumnya, kita melakukan kegiatan perataan
muka tanah, karena kontur muka tanah belum dapat diartikan rata semua.
Setelah muka tanah diratakan baru tahap persiapan pekerjaan bouwplank kita
tentukan dimana ketinggian papan piket harus sesuai dengan peil lantai yang
kita rencanakan sesuai dengan gambar perencanaan.
- Pengertian
bouwplank dibuat keperluannya untuk hal
– hal sebagai berikut;
a) Penentuan
ketinggian peil lantai kurang lebih 0,00 dari muka tanah (MT).
b) Membantu
untuk “kesikuan” bangunan yang akan didirikan.
c) Dapat
membantu dalam pasangan dinding bata dari as. ke as.
- Pembuatan
patok peil sebagai pedoman ketinggian lantai/ peil lantai kurang lebih 0,00,
jadi permukaan patok peil harus sama tinggi dengan permukaan bouwplanknya.
- Antara
bouwpalnk dan patok peil sama – sama punya fungsi yang sama, didalam
pelaksanaan suatu pekerjaan jika pekerjaan pengecoran beton sloof selesai, maka
bowplank boleh dibuka/ dibongkar dengan catatan pada tempat – tempat tertentu
sudah diberi tanda dengan meni (▼) sebagai batas. Untuk pasangan dinding
bata dalam pengaturan tata ruang pada denah bangunan yang sedang dibangun.
Gambar
patok peil:
Ketinggian
patok peil berdasarkan dari patok peil yang dibuat oleh D.P.U dari pedoman Peil
Banjir dan setiap wilayah bervariasi tinggi atau rendahnya.
Permukaan Bouwplank / Peil lantai kurang
lebih 0,00
· Jenis, bahan dan
kriteria pemilihan pondasi;
- Jenis
pondasi untuk bangunan tidak bertingkat atau bangunan satu lantai cukup kita
gunakan jenis pondasi dangkal, mengingat ketinggian bangunan relatif tidak
tinggi, dan kedalaman pondasi 0,60 s/d kurang lebih 1,00 m.
- Hal
jenis pondasi ini perlu memperhatikan bahan yang dipakai, seperti contoh dengan
pasangan batu kali 1 Pc: 4Ps, kemudian jenis pondasi lain dapat disesuaikan
terganting tempatnya, contoh untuk terras depan atau teras serambi cukup dengan
pasangan rolag yaitu sejenis pondasi yang tidak menahan beban bangunan biasanya
ditempatkan diteras tepi bagian luar.
- Untuk
bangunan rumah tinggal yang konvensional masih kita lihat terutama dipedesaan
menggunakan pondasi setempat 9umpag) yang satu dengan lainnya dihubungksn pakai
beton sloof, dimana permukaan umpag ini sebagai landasan dari kolom – kolom
yang didirikan, sebagai krangka bangunan.
- Jenis
bahan dapat juga dari bahan beton tumbuk atau disebut lantai kerja 1Pc:3Ps:5Kr
penempatannya dipasang dibawah pondasi batu kali 1 Pc:4Ps
- Kedalaman
pondasi disesuaikan dengan jenis tanahnya, jika tanah lembek misalkan bekas
tanda rawa, perlu diberi perkuatan pada pondasinya, dapat berupa perkerasan
dasar galian pondasi dengan memasangkan crucuk bambua atau menancapkan bambu –
bamboo yang berdiamter ø 8 ~ ø 10 dengan jarak cukup 0,25 s/d 0,30 m, kedalaman
crucuk harus dipastikan ketemu lapisan tanah yang keras.
- Untuk
criteria pemilihan pondasi, harus disesuaikan dengan bentuk bangunan yang akan
kita bangun, prinsip efisiensi harus dikedepankan, tetapi tetap memperhatikan
kekuatan, pembebanan, keseimbangan dari suatu struktur yang direncanakan.
·
· Gambar denah dan detail pondasi:
- Pengertian
gambar denah merupakan gambar yang menampilakn hal – hal sebagai berikut:
a) Penataan
tata ruang atau pembagian ruang contoh untuk makan tinggal ada ruang tamu,
ruang makan, kamar tidur, ruang dapur, garasi, sampai ke penempatan WC (water
clozet) dan lain – lain.
b) Pembatas
ruang menggambarkan letak pintu dan jendela, membuka intu harus jelas begitu
juga pintu satu daun atau pintu dua daun.
c) Arsiran
dinding pasangan batu bata ½ batu.
- Detail
pondasi adalah gambaran pondasi yang diperbesar dengan skala 1; 10, dijelaskan
susunan bentuk pondasi batu kali 1 pc:4Ps dari lapisan pasir urug, kemudian
pasangan batu kosnong (Aastamping) baru susunan pasangan batu kali 1Pc;4Ps baru
dibagian atasnya dipasangakan beton sloof 15/20 dengan adukan 1Pc:2Ps:3Kr.
- Fungsi
beton sloof 15/20 yang menerima beban bangunan dan membagi ratakan beban itu
kepada pondasi batu kali 1Pc:4Ps yang ada dibawahnya yang berfungsi sebagai
penahan beban (memikul beban).
Contoh
Penggambaran Denah Pondasi Lajur
Cara
penggambaran denah atau sering kali disebut dengan rencana pondasi lajur adalah
seperti pada gambar berikut:
Contoh Gambar Denah Pondasi Batu Kali:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar