Kamis, 08 Mei 2014

Tugas Pengelola Gedung

Tugas Pengelola Gedung
Hal apa saja yang dikerjakan oleh konsultan building manajemen ini ? Secara garis besar, tugas pengelola gedung adalah mengurusi semua operasional estate diluar tugas pemasaran/marketing. Mungkin hampir mirip dengan tugas RT RW yang mengumpulkan dana/tarikan untuk kebersihan, keamanan, acara 17-an dan lain sebagainya. Maka, tugas pengelola gedung adalah mengelola dana yang diperoleh dari service charge untuk segala kebutuhan perawatan gedung, pengelolaan dan keamanannya. Selain itu konsultan building management juga harus berorientasi bagaimana jangka masa depan dari gedung itu sendiri.
Demikian juga dengan pengelolaan asetnya. Apakah parkir atau fasilitas yang tersedia seperti kolam renang atau gym diberikan secara gratis atau diberikan bea untuk setiap pemakaiannya, juga tergantung dari pengelola gedung.
Lexi Pranata, Direktur Divisi Property Management Service PT. Menara Manna Mulia  mengatakan “Semua keputusan yang hendak di ambil harus benar-benar dipikirkan jangan sampai menjadi bumerang di belakang hari. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola gedung itu menjadi sebuah lingkungan yang menyenangkan untuk ditinggali, tapi secara finansial juga bisa mengelolanya agar semua kebutuhan perawatan atau bea-bea bisa dipenuhi”
Jadi masalah sedetail dan sekecil inilah yang ditangani oleh sebuah konsultan building management. Bahkan parkir ini bisa berdampak besar ke jangka panjang akan sebuah kenyamanan sebuah estate/gedung. Contoh bila tiket parkir ditentukan per jam atau sekali masuk. Belum lagi dengan luas area parkir dan jaraknya dengan lokasi utama.
Perbedaan pengelolaan estate (hunian landed) dengan gedung mungkin hanya pada fasilitas landscaping/tamannya. Karena di estate lebih banyak menggunakan landscaping dibandingkan di gedung. Biasanya sebuah badan pengelola akan membagi tugas menjadi dua untuk penanganan estate yakni Property Management dan Facility Management
Facility Management hanya bertugas diluar penagihan iuran dan diluar keuangan. Kualitas kebersihan, keamanan dan kenyamanan lah yang menjadi tugas facility management. Semua hal tersebut masih dalam cakupan cost oriented.
Apabila sudah masuk ke property management maka konsultan tersebut mengelola hal yang lebih berat lagi dimana dana harus digunakan seefisien mungkin. Atau juga bisa dimainkan sesuai dengan cost oriented yang dibutuhkan dalam tiap bulan. Konsultan pun diajak untuk membuat budgeting, target jangka panjang dan lain sebagainya.
Keuntungan lain dari kehadiran pengelola gedung ini adalah si pemilik/developer tidak perlu lagi untuk memelihara karyawan yang banyak untuk mengurusi gedung. Namun ada juga suatu kondisi dimana pimpinannya saja yang menjadi karyawan sedangkan anak timnya bisa di out sourchingkan. Umumnya orang teknisi masih menggunakan orang dalam (in house) atau karyawan sebuah pemilik gedung.
Namun untuk tenaga kerja yang meliputi cleaning service, parking dan security umumnya dicari dari sumber out sourching. Tiga bidang pekerjaan ini sudah pasti di out sourching. Sedangkan yang lain bisa diambil dari karyawan pemilik gedung/developer. Namun tak terlepas kemungkinan di out sourchingkan juga.
Inilah masalah yang sering dihadapi dalam pengelolaan gedung. Tenaga kerja yang pas. Sehingga banyak pemilik gedung yang tidak ingin repot dengan langsung menggunakan jasa konsultan untuk menangani itu semua. Selain efisien, dengan menggunakan jasa konsultan, pemilik/developer juga tidak perlu belajar terlalu banyak soal pengelolaan gedung (instant).
(ProBiz/Edisi 19/Tahun 3/2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Daftar Blog Saya

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *